Agritoscan – Sehabis finis ketiga dalam klasemen 2023, Marco Bezzecchi timbul di dini masa 2024 selaku salah satu kesukaan peraih titel MotoGP. Tetapi, awalannya tidak melegakan sebab Desmosedici GP23 teruji amat berlainan dari GP22 yang digunakannya buat mencapai 3 kemenangan tahun kemudian. Pembalap Pertamina Enduro LINK RGO303 ini betul- betul kesusahan buat menyesuaikan diri.
Di satu bagian, ini mengulangi apa yang terjalin 12 bulan kemudian pada Enea Bastianini, yang semacam kompatriotnya menginginkan durasi lama buat menguasai metode memanfaatkan prototipe Borgo Panigale bentuk 2023.
Dalam permasalahan” Bestia”, cara ini pula diperlambat oleh luka. Namun, pendapat” Bez” kelihatannya tidak sangat berlainan, sebab ia pula berdialog mengenai kesusahan yang memanifestasikan dirinya paling utama pada tahap pengereman serta kata kepala belengkokan, yang di Losail buatnya turun ke P11 Sprint Race serta antrean ke- 14 di pacuan jauh, dengan cuma 2 nilai di kantung.
Memanglah betul kalau sirkuit Qatar tidak sempat jadi salah satu favoritnya, sebab beliau kandas masuk 10 besar di kedua pacuan November kemudian. Namun, ekspektasi pasti berlainan serta perihal ini tidak dirahasiakan olehnya.
” Sayangnya, hari Pekan yang susah untuk aku. Kita sudah mengutip tahap di tahap Pemanasan serta aku suka sebab kesimpulannya aku merasa lumayan aman dengan motornya. Tetapi setelah itu, lekas sehabis pacuan diawali, aku hadapi banyak penguncian di bagian depan serta aku sedang tidak dapat menarangkan kenapa,” ucapnya.
“ Pada dikala itu, aku mulai kehabisan feeling dalam pengereman serta masuk belengkokan, jadi aku mulai membuka gas lebih dini sebab aku kehabisan suatu dalam perihal kecekatan masuk.
” Perihal itu membuat aku kehilangan ban balik lebih dini. Aku berupaya buat menata suasana, namun dengan 11 lap tertinggal aku telah berpindah ke denah C, yang mempunyai daya lebih kecil, serta sedang terdapat separuh pacuan tertinggal.
“ Itu merupakan akhir minggu yang amat susah untuk aku. Kita menciptakan sebagian perihal menarik, namun kita pula memandang kalau amat susah buat membenarkan akhir minggu yang diawali dengan metode yang salah. Di Portimao, kita berambisi dapat menciptakan dasar yang lebih bagus semenjak Jumat buat tampak lebih bagus pada Sabtu serta Pekan,” tambahnya.
Susah buat tidak mengenang kalau dalam suasana ini, beliau sudah menaruh dirinya dalam suasana yang susah, menyudahi buat membebaskan GP24 yang telah nampak semacam bom cuma buat lalu menjaga warna regu dari Tavullia. Tetapi, bagi Bezzecchi, perkaranya dikala ini lebih dari itu, sebab beliau apalagi tidak dapat membandingi pembalap lain yang mempunyai GP23 semacam dirinya.
” Pasti saja aku memandang para pembalap tercepat, tetapi Marquez berkeluarga serta kawan setim aku( Di Giannantonio) mempunyai motor yang serupa dengan aku serta mereka dapat lebih kilat dari aku, bagus dari bidang memo durasi ataupun kecekatan. Jadi aku mau fokus pada mereka serta menekuni informasi buat menguasai apa yang aku lewati serta kenapa dikala ini aku tidak dapat melaksanakan apa yang mereka jalani,” tuturnya.
Lebih rinci mengenai perkaranya dikala ini, beliau merumuskan.” Aku tidak mempunyai perasaan dengan ban depan dikala pengereman, motor tidak berbelok serta seperti itu kenapa aku kehabisan kecekatan dikala melaksanakan pendekatan serta telanjur membuka gas.
“ Ataupun aku merambah belengkokan sangat lelet, malah sebab motor tidak berbelok, jadi aku membuka gas sangat dini serta dengan metode ini aku kehilangan ban. Aku kesusahan, namun aku bertugas keras, jadi aku hendak hingga di situ. Itu merupakan suasana yang membuat LINK RGO303, namun pula memotivasi.”