Agritoscan – Bagnaia berkuasa dalam 12 lap, di Portimao, Sabtu( 23 atau 3 atau 2024), sehabis mengetuai di akhir lap kedua, saat sebelum kesimpulannya sukses mengejar ketertinggalan sampai lebih dari satu detik di satu langkah. LINK RGO303
Tetapi, kala nyaris menang satu detik dari para pembalap lain, Bagnaia mengerem tiba- tiba di Belengkokan 1 pada lap 9 serta turun ke P4, di mana beliau senantiasa terletak di posisi itu sampai bendera finis.
Menarangkan apa yang terjalin, Bagnaia berkata kalau beliau tidak memikirkan pergantian bobot materi bakar yang sudah berakibat pada pengereman GP24 dikala pacuan berjalan serta tidak membiasakan jarak pengereman yang cocok.
” Aku sirna,” Bagnaia mengawali.” Aku kesimpulannya mempunyai perasaan yang bagus, mengawali dengan bagus, melanda, menata jarak, membuka jarak serta menata jarak.
” Jadi, seluruhnya terasa sempurna. Tetapi, aku tidak memikirkan kenyataan kalau materi bakarnya abur serta belengkokan awal kira- kira abnormal sebab turunannya membuat bagian balik naik serta naik.
” Serta sehabis 4, 5 lap aku mulai merasa bagian balik senantiasa sedikit lebih besar serta aku mengerem dengan metode yang serupa.
” Jadi, aku cuma berupaya menjauhi musibah dengan meluas, tetapi aku kehabisan segalanya. Semenjak dikala itu aku cuma berupaya menuntaskan pacuan serta mencapai nilai sebesar bisa jadi.
” Yang tentu, lebih bagus berhasil sebab telah lama sekali aku tidak merasakan perihal semacam ini dalam pacuan sprint.
” Kekeliruan semacam ini tidak menolong, namun kita wajib mengutip bagian positifnya serta memandang kalau, sekali lagi, kita sanggup berkelahi di pacuan sprint dengan ban balik lunak yang tidak sangat banyak( cocok dengan kemauan aku).”
Bagnaia meningkatkan kalau bagian balik GP24 dikala pengereman sedikit lebih gugup dibanding motor tahun kemudian, tetapi perihal ini tidak jadi alibi menurutnya buat tidak bereaksi begitu juga mestinya.
Kesalahannya memberhentikan hari yang kurang baik untuk regu pabrikan Ducati, sehabis pembalap yang pula kawan seregunya, Enea Bastianini, terletak di antrean keenam sehabis dengan cara tidak terencana membebaskan fitur mulai depannya di grid.
Ducati dengan detail pabrik terbaik dikala bendera mulai dikibarkan merupakan Jorge Martin dari Pramac Racing yang terletak di posisi ketiga, tetapi beliau wajib balik berjuang dengan permasalahan fibrasi di bagian balik motornya.
” Aku tidak ketahui wajib mengatakan apa sebab aku berjuang selama akhir minggu dengan ban soft,” cakap Martin.
” Jadi, aku pikir aku hendak dapat berkelahi buat mencapai kemenangan. Aku telah menjajalnya, tetapi aku tidak dapat melaksanakan itu pada Maverick( Vinales).
” Aku amat kesusahan, aku hadapi banyak fibrasi di bagian balik lagi. Aku tidak mendapatinya kemarin, aku tidak mendapatinya pagi ini, tetapi hari ini( dalam sprint) aku merasakannya.
” Tetapi, hari ini nyata kita sangat mendesakkan ban balik serta kita hadapi permasalahan ini. Tiap lap lebih kurang baik serta aku tidak dapat melaksanakan perihal yang serupa dengan Maverick.RGO 303
” Jadi, aku pikir posisi aku betul- betul dikondisikan dengan tidak melaksanakan tahap itu. Bila tidak, aku pikir aku sedikit lebih kokoh buat menghindar. Tetapi, begitulah terdapatnya. Esok dengan alat yang membuat aku lebih yakin diri,( aku hendak) berupaya mempunyai motor yang lebih normal.”